PDM Kabupaten Sleman - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Sleman
.: Home > Berita > E-Library dan jaringan informasi di lingkungan Muhammadiyah Sleman

Homepage

E-Library dan jaringan informasi di lingkungan Muhammadiyah Sleman

Kamis, 28-07-2011
Dibaca: 3915

oleh Muhammad Hanif Priatama pada 17 Juli 2011 jam 17:12

Perpustakaan biasanya berisi buku. Tapi, seiring dengan kemajuan zaman, informasi tidak hanya tertera dalam buku, melainkan juga berada di dunia digital.

Apa kelebihannya?

Dari sisi efisiensi tempat penyimpanan. Sebuah CD kosong seharga Rp 2500,- dapat diisi lebih dari 350 juta karakter plus gambar, sama dengan lebih dari 40 buku setebal seribu halaman! Itupun belum dilakukan kompresi! Bandingkan harganya : satu keping CD seharga Rp 2500,- dengan 40 buku setebal seribu halaman seharga 40xRp100.000,- ! Bagaimana jika disimpan dalam keping DVD? Satu keping DVD berisi hampir enam kali lebih banyak daripada CD dan harganya hanya empat ribuan!

Bahkan, di sekolah di salah satu negara maju ada yang melarang penggunaan kertas dan diganti dengan komputer tablet/jinjing demi efisiensi kertas yang semakin mahal dan merusak lingkungan. Dan ternyata, sekolah tanpa buku juga diujicoba pula di tanah air seperti di SMP Terbuka 1 Malang, Jawa Timur.

 

Contoh lain, jika anda bisa mengakses internet, berarti anda dapat membuka situs wikipedia versi bahasa Inggris yang memiliki data setara dengan 1.500 kali Ensiklopedia Britanica.

Keuntungan lain, jika anda punya informasi yang tersimpan secara digital, anda dapat membaginya dengan orang lain tanpa harus keluar biaya! Ya, betul, tinggal copy saja lewat flashdisk, cd, atau bahkan dengan email atau sarana internet.

Pikirkan pula dampaknya bila dapat disebar ke masyarakat luas dengan biaya yang sangat kecil! Sebagai contoh, penulis saat ini memiliki Al Quran, Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang semuanya telah ada terjemahan Indonesia. Sekarang pun, buku pelajaran untuk SD hingga SMA tersedia lengkap dan gratis dalam bentuk digital, yang dikenal dengan Buku Sekolah Elektronik (BSE). Bahkan, jika anda terhubung ke internet, anda dapat mengakses Kitab Hadits Sembilan Imam (di http://lidwa.com/app)!

 

 

 

Sulitkah membangun perpustakaan elektronik?

Prasarana

Untuk perpustakaan elektronik sederhana, yang dibutuhkan hanyalah sebuah unit komputer yang memiliki kapasitas penyimpanan data yang cukup. Berikut ini perkiraan anggaran untuk membangun perpustakaan elektronik sederhana dengan sebuah komputer :

1 unit CPU baru dengan spec paling rendah (Kurang lebih 1 juta rupiah)

1 unit Monitor LCD (agar beradiasi rendah di mata pembaca) (1 juta rupiah)

1 harddisk berkapasitas 500 G Byte (500 ribu rupiah)

1 set DVD-RW (200 ribu rupiah)

1 Operating System dan Softwarenya. (kita pilih Linux dan Calibre yang gratis)

Totalnya kurang dari 3 juta. Jika telah memiliki komputer, maka biaya diatas bisa lebih ditekan lagi, atau bahkan cukup dengan 1,5 juta dengan komputer bekas!

Pengelolaan

Perpustakaan elektronik sederhana cukup meletakkan komputer di tempat yang bisa dijangkau orang (seperti mesin penjual minuman otomatis), atau dengan seorang operator yang melayani pelanggan.

 

Manfaat strategis pustaka elektronik

Saat ini komputer sudah ada dimana-mana. Dengan demikian, membagi-bagi informasi digital menjadi lebih mudah. Anda mencari SK? Daftar sekolah Muhammadiyah? Daftar alamat? Artikel kajian Islam? Jika terkelola dengan baik, informasi dapat digunakan secara efektif dalam pengambilan keputusan organisasi.

Pengelolaan pustaka elektronik melibatkan tiga hal. Pertama, prasarana penyimpanan dan penyajian informasi. Kedua, Publikasi. Publikasi diperlukan karena data yang ada tidak bermanfaat bila tidak ada yang menggunakannya. Ketiga, pengumpulan informasi.

Dengan banyaknya orang yang memiliki komputer, prasarana bukanlah penghalang. Bahkan, penulis telah merintis sebuah lab dengan lima buah komputer baru (dengan monitor LCD) dengan biaya kurang dari 15 juta!

Jaringan Informasi

Bagaimana informasi dapat sampai ke tempat tujuan? Dapatkah mengatasi masalah luasnya daerah Sleman?

Alternatif strategi yang dapat diterapkan adalah menghubungkan 17 cabang dengan data elektronik. Sekarang dapat kita pastikan bahwa setiap cabang memiliki sumber daya manusia yang ‘melek’ teknologi informasi. Setiap pimpinan cabang, memilih satu orang untuk menjadi penghubung informasi digital, katakanlah kita sebut AIC (Ahli Informasi Cabang). MPI PDM Sleman kemudian berkomunikasi dengan segenap Pimpinan Cabang melalui para AIC. Sehingga para AIC dapat mengirimkan informasi dari cabang ke daerah dan sebaliknya. Persyaratan minimal AIC adalah sederhana, yaitu dapat berkirim-terima surat email.

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website